Jumat, 01 Februari 2013

jenis jenis narkoba


Ganja (Cannabis)

 
      Ganja atau kanabis merupakan hasil berbentuk kering dari daun, bunga, biji, dan ranting muda dari tanaman marijuana. Tanaman marijuana mengandung zat aktif cannabinoids diantaranya tetrahydrocannabinol (THC). Ganja merupakan bagian pucuk berbunga dan daun muda, mengandung THC yang
cukup besar yaitu 4 - 8%. Ganja menimbulkan rasa gembira, nafsu makan meningkat, mata merah, apatis, denyut jantung makin cepat sehingga menjadi agresif.


Hashis 
        hashis merupakan bahan yang diperoleh dari getah bagian pucuk berbunga tumbuhan marijuana. Hashish mengandung THC 5 - 12%. Hashish  mempunyai efek sama dengan ganja. Hashish banyak beredar di Australia, Amerika, dan Eropa, Indonesia hanya sebagai negara transit.
 
Opium
        Opium merupakan getah dari buah mentah Papaver somniferum. Opium mengandung lebih dari 20 macam  alka-loid, diantaranya morphin, heroin, dan codein. Penggunaan opium menimbulkan gejala mengantuk, perasaan senang, rasa tenang, dan pernafasan lambat. Pada penggunaan dosis besar menimbulkan gangguan ingatan, daya nilai, bahkan fungsi sosial. Opium banyak beredar di daerah segitiga emas, Laos, Thailand, dan Pakistan.

Morphin
         Morphin  adalah alkaloid terbanyak dalam getah buah opium. Morphin mulai diisolasi dari opium pada tahun 1805 oleh Friedrich Sertürner. Pada perang di Amerika morphin digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka akibat perang. Pasca perang banyak para tentara yang adiksi karena efek adiksi morphin sangat kuat, apalagi pada penggunaan dosis tinggi. Morphin dapat menghilangkan rasa sakit, menyebabkan lesu, kantuk,  dan rasa senang.

Heroin dan Codein     
          Heroin dan codein adalah turunan morphin. Heroin disintesa pada tahun1874 oleh Bayer Company German. Heroin disebut pula putauw. Efek heroin sama dengan morphin, tetapi menimbulkan rasa senang lebih kuat. Efek adiksi lebih kuat dari pada morphin, selain itu menimbulkan toleransi sehingga ingin mengkonsumsi lebih banyak dari dosis sebelumnya. Codein mempunyai efek sama dengan morphin tetapi lebih lemah efek adiksinya. Codein biasanya dicampur dalam obat batuk. Codein lebih banyak digunakan dalam pengobatan karena efek adiksi cukup aman.

Koka  dan Kokain
          Kokain yang merupakan zat adiktif dari tanaman koka, terutama pada bagian daun. Kokain digunakan sebagai anaestetik (pembius). Efek kokain sangat kuat mempengaruhi saraf pusat. Penggunaan kokain menimbulkan peningkatan harga diri, rasa gembira, peningkatan kewaspadaan, dan mudah terpancing emosi. Kokain mudah menguap dengan pemanasan api rokok. Penghisapan kokain dalam bentuk rokok akan menimbulkan reaksi yang sangat cepat pada otak. Kokain dapat meningkatkan stamina dan menghilangkan rasa capek diikuti depresi. Dahulu banyak atlit olah raga menggunakan untuk doping, namun banyak atlit yang meninggal karena overdosis.












0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates